Selasa, 29 Maret 2011

Riya


Secara bahasa, riya’ berarti memperlihatkan (pamer). Sedangkan secara istilah, berarti memperlihatkan suatu ibadah dan amal shaleh kepada orang lain, bukan karena Allah. Misalnya karena ingin memperoleh kemasyhuran dan keuntungan dunia.

Sedangkan memperdengarkan ucapan ibadah dan amal sholeh kepada orang lain, dengan maksud yang sama seperti riya’, disebut sum’ah (ingin didengar).

 
Riya’ dan sum’ah termasuk akhlak tercela atau syirik kecil yang harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimah. Raasulullah saw. Bersabda :

“Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu adalah syirik kecil. Rasulullah ditanya mengenai hal itu (syirik kecil), maka beliau menjawab, yaitu riya’”. (HR.Achmad)


1. Bentuk-bentuk riya'
- Riya' dalam niat
- Riya' dalam perbuatan

2. Macam-macam riya’
- Riya’ dalam urusan keagamaan
- Riya dalam urusan keduniaan

3. Bahaya riya'
Riya’ berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Terhadap diri sendiri, bahaya riya’ itu akan dirasakan oleh dirinya berupa ketidak puasan, rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Ketika orang lain tidak menghargai, tidak menyanjungnya dan tidak berterima kasih kepadanya. Padahal ia telah menolong orang lain, bersedekah dan sebagainya. Akhirnya, jiwa akan sakit dan keluh kesah yang tiada hentinya.

0 komentar:

Posting Komentar